Thursday, June 24, 2010

Tentara NATO Tewas Paling Banyak Bulan Ini di Afghanistan

Tentara NATO Tewas Paling Banyak Bulan Ini di Afghanistan

KABUL (voa-islam.com): Kantor-kantor berita Internasional mengatakan bulan Juni ini telah menjadi bulan yang paling banyak jatuh korban pasukan Amerika dan internasional di Afghanistan sejak konflik itu mulai.

Kantor-kantor berita mengatakan paling sedikit 79 tentara telah tewas bulan ini, setelah NATO mengatakan hari Kamis bahwa 4 tentara tewas dalam kecelakaan kendaraan di Afghanistan selatan hari Rabu.

Sebelumnya hari Rabu, NATO mengumumkan tewasnya 4 tentara dalam ledakan bom di Afghanistan selatan, timur dan barat. Juga hari Rabu, menteri pertahanan Australia mengatakan negaranya dapat memulai penarikan pasukannya dari Afghanistan dua tahun lagi.

Australia mempunyai 1500 tentara di Afghanistan, sebagian dari mereka di provinsi Uruzgan. Enam belas tentara Australia telah tewas sejak negara itu bergabung dalam misi yang dipimpin Amerika untuk menjajah Afghanistan mulai tahun 2001.

Satu tentara NATO tewas akibat serangan bom di Afghanistan pada Rabu (23/6), menjadikan 79 jumlah tentara asing tewas di negara terkoyak perang itu pada bulan ini, kata militer.

Prajurit itu, yang kebangsaannya tak diumumkan, tewas di Afghanistan barat, kata Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan persekutuan pertahanan Atlantik utara NATO.

Sejak Senin saja, 15 tentara asing tewas di Afghanistan.

Tujuhpuluh sembilan tentara NATO tewas pada bulan ini dan 290 pada tahun ini, kata hitungan kantor berita Prancis AFP berdasarkan atas laman mandiri icasualties.org.

Juni menjadi bulan paling mematikan bagi pasukan Barat di Afghanistan sejak Oktober tahun lalu.

Sebagian besar Afghanistan selatan dilanda perlawanan Taliban, yang sekarang pada tahap paling mematikan sejak serbuan pimpinan Amerika Serikat pada 2001 untu menggulingkan Taliban yang membela Usamah bin Ladin dan kemudian mamasang pemerintah dukungan Barat pimpinan Hamid Karzai.

Lonjakan jumlah tentara NATO tewas adalah berita tak disukai di Barat. Pada tahun lalu, 520 tentara NATO tewas di Afghanistan dalam yang kemudian dinyatakan sebagai tahun paling mematikan bagi pasukan asing sejak serbuan pimpinan Amerika Serikat pada 2001 menjajah pemerintah Taliban.

Korban terbanyak dialami tentara Amerika Serikat, dengan 1.128 orang, diikuti Inggris dengan 301 orang, Kanada (148), Jerman (43), Prancis (44), Denmark (33), Spanyol (28), Italia (24), Belanda (24) dan negara lain (85) dihitung sejak tahun 2001.

Kekerasan di Afghanistan mencapai tingkat tertinggi dalam perang lebih dari delapan tahun dengan pejuang Taliban, yang memperluas perlawanan dari wilayah selatan dan timur negara itu ke ibukota dan daerah sebelumnya damai.

Taliban, yang memerintah Afghanistan sejak 1996, mengobarkan perlawanan sejak digulingkan dari kekuasaan di negara itu oleh invasi pimpinan Amerika Serikat pada 2001, karena menolak menyerahkan pemimpin Al Qaidah Usamah bin Ladin, yang dituduh bertanggung jawab atas serangan di wilayah negara adidaya itu, yang menewaskan sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001.

Kekuatan ISAF diperkirakan 142.000 tentara dan meningkat menjadi 150.000 orang pada Agustus.

Banyak di antara tentara dari 43 negara itu tewas akibat peledak rakitan IED, yang ditanam pejuang Taliban.

IED, senjata pilihan Taliban, adalah bom kasar, yang diledakkan melalui kendali jauh atau ranjau piring (lempeng tekanan), yang meledak jika alat itu diinjak atau dilindas.

Taliban ternyata lebih kuat daripada yang diperkirakan NATO.

[za/voa/eb]

No comments:

Post a Comment

Related Posts with Thumbnails